Kambing.ID – Sebelum artikel ini, saya telah menulis Artikel di kambing.id dengan judul “Beginilah Simulasi Beternak Sepasang Kambing di Lapangan Rumput Seluas 80 Meter Persegi atau 6 Bata” dan ya sekarang mari kita lanjutkan dengan perumpamaan kita memiliki total Domba atau Kambing sebanyak 100 Domba dan atau Kambing.
Dengan disekat-sekat per 5 (Lima) ekor domba yaitu setiap 4 (empat) ekor betina maka jantannya adalah 1 (satu) ekor. Jadi dalam satu sekat itu ada 1 jantan dan 4 betina. Maka Jumlah sekat yang ada adalah menjadi 20 Sekat.
Kemudian luas lahan untuk Gembala 100 ekor adalah 4.000 (Empat Ribu) meter persegi atau setara dengan 280 Bata. (karena 1 bata sama dengan 14.28572 m2). Lihat postingan “Kita Butuh Lapangan Rumput Seluas 40 Meter Persegi (3 Bata) untuk Beternak Satu Ekor Kambing atau Domba Tanpa Ngarit“. Sehingga luas per sekat nya adalah 4.000 m2 dibagi 20 sama dengan 200 m2 atau setara dengan 14 Bata.
Jadi di setiap 14 bata atau (200 m2) akan dihuni oleh 5 Ekor Domba Kambing (4 Ekor Betina dan 1 ekor Jantan).
Sistem ini harus menyisakan area kosong / area bebas. Sehingga sebaiknya kita memiliki tambahan lahan selain dari lahan utama yang 4.000 m2 atau 280 bata tersebut. Misalnya kita punya 10 Bata. Nah yang 10 bata tersebut adalah untuk ruang bebas yang pada aplikasinya bisa saja ditanam rumput juga yang nantinya berfungsi sebagai rumput cadangan ketika terjadi gagal panen di rumput yang resmi dipelihara yaitu rumput yang ada di setiap sekat tersebut.
Area 10 bata juga untuk kolam / air yang dibuat mengalir menggunakan Pompa Aquarium ukuran sedang. Jadi dari hulu ke hilir ada semacam selokan / kolam / parit yang berisi air dan boleh di tanam ikan agar tidak ada nyamuk yang bertelur di air. Kemudian air di hilir ditarik oleh Pompa ke ketinggian satu meter diatas permukaan air, kemudian air dialirkan kembali ke hulu melalui suatu paralon yang terbelah / paralon sebelah. Kenapa menggunakan paralon sebelah agar ketika di perjalanan ke hulu, maka air yang mengalir di paralon sebelah juga akan bercampur dengan udara bebas sehingga menghasilkan air yang kaya akan oksigen nantinya.
Kami tidak menyarankan teman-teman untuk mengambil air dari selokan luar kandang yang bebas. karena dikhawatirkan di selokan mengandung banyak bibit penyakit dan lain-lain. Jadi untuk sumber air kolam / selokan jadi-jadian yang ada di peternakan kambing domba kita, maka sebaiknya menggunakan air tanah / air sumur. Tentunya dasar selokannya adalah harus di tembok agar air tidak mudah menyerap ke dalam tanah kembali.
Jika semua sesuai dengan apa yang dibahas di artikel ini, maka kami yakin bahwa peternakan kambing dan domba kita akan bagus hasilnya. Tetapi tentunya di dalam pelaksanaannya nanti akan ada saja kendala, halangan, rintangan, gangguan dan sejenisnya baik rintangan / cobaan secara teknis pun secara non teknis. Maka sisanya kita akan belajar langsung dari pengalaman nanti. (Tim Domba.ID – Pipih Pirmansyah)